malam itu hitam warnanya,
tapi siangku tak pernah putih,
aku berlari berjalan merangkak,
semua bergerak tiada tuju,
sering saja aku berlanggar,
seakan-akan tak puas rasa cedera,
aku perhati bumbung langit,
siangku juga hitam warnanya.
lebuh itu hitam warnanya,
berlorong banyak bercabang dua,
yang kanan cantik luas benderang,
yang kiri buruk sempit gelita,
mereka gembira memilih yang kiri,
di kanan hanya dia dan dia,
tunduk aku merenung kaki,
lebuhku memang hitam warnanya.
wahai jiwaku yang hitam warnanya,
cucilah padamlah ubahlah warnamu,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment